Perbandingan Unjuk Kerja Model AC-DC Boost Converter, Half Bridge Converter, dan Voltage Source Converter Satu Phasa pada Rangkaian Penyearah Jembatan Berbeban Resistif

Amirullah, Amirullah (2011) Perbandingan Unjuk Kerja Model AC-DC Boost Converter, Half Bridge Converter, dan Voltage Source Converter Satu Phasa pada Rangkaian Penyearah Jembatan Berbeban Resistif. SAINTEK, 8 (11). pp. 33-42. ISSN 1693-8917

[img] Text
[20]new Jurnal Saintek Lengkap Juni 2011.pdf

Download (11MB)
[img] Text
Perbandingan_Unjuk_Kerja_Model_AC_DG_Boost_Convert.pdf

Download (10MB)
Official URL: https://www.kopertis7.go.id/jurnal_lengkap-Saintek...

Abstract

Tujuan penelitian adalah membandingkan unjuk kerja tiga model rangkaian ac-dc boost converter pada rangkaian penyearah jembatan berbeban resistif. Tiga model rangkaian adalah ac-dc boost converter, half bridge converter, dan voltage source converter (VSC). Setiap rangkaian dimodelkan secara matematis dengan teknik kendali arus menggunakan pulse width modulation (PWM). Manfaat penelitian adalah memberikan kontribusi mengenai model rangkaian ac-dc boost converter satu phasa yang mampu menghasilkan unjuk kerja terbaik. Parameternya adalah; nilai perbaikan faktor daya, THD arus sumber, dan efisiensi jumlah peralatan semi konduktor sebelum dan sesudah dipasang rangkaian ac-dc boost converter satu phasa. Hasil penelitian adalah; (1) Pada perhitungan sampai dengan harmonisa ke-11 diperoleh bahwa model rangkaian boost converter satu phasa menghasilkan THD arus input 0%. Nilai THD arus input hingga harmonisa ganjil ke-11 pada model half bridge converter dan VSC converter masih relatif tinggi yaitu 44,306% dan 71,653%. Standar batas THD arus input sampai dengan deret harmonisa tersebut nilainya antara 4% sampai dengan 15%. Dengan demikian di antara tiga jenis rangkaian, model rangkaian boost converter satu phasa sudah memenuhi persyaratan batas THD arus input sesuai Standar IEEE 519; (2) Model rangkaian boost converter menghasilkan faktor daya paling besar (pf = 1) dan menghasilkan harmonisa arus input paling kecil (THD = 0%). Sedangkan faktor daya paling kecil (pf = 0,779) dan harmonisa arus input paling besar (THD = 71,653%) dihasilkan rangkaian VSC converter; (3) Penggunaan model rangkaian penyearah jembatan menghasilkan faktor daya input rendah (0,442). Sedangkan penggunaan rangkaian boost converter satu phasa mampu menaikkan nilai faktor daya input menjadi 1,0. Dengan demikian penggunaan rangkaian ac-dc boost converter mampu memperbaiki faktor daya sistem. Penelitian menggunakan rangkaian simulasi dengan perangkat lunak Power Simulator (PSim) versi 4.1.

Item Type: Article
Subjects: Technology
Divisions: Faculty of Engineering > Bachelor of Electrical Engineering
Depositing User: Perpus Ubhara Surabaya
Date Deposited: 21 Sep 2022 04:13
Last Modified: 24 Oct 2022 04:16
URI: http://eprints.ubhara.ac.id/id/eprint/1382

Actions (login required)

View Item View Item