Amirullah, Amirullah (2010) PENYEDIAAN ENERGI LISTRIK YANG RAMAH LINGKUNGAN DI JAWA-TIMUR. In: 7th Basic Science Nasional Seminar Proceeding Eco *fi"iendly kchnologlt and Policy on Industrial and Regional Planningfor Mitigation of Climate Change, 20 February 2010, Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya Konservasi Perubahan Malang, Jamur.
Text
[28] Scan Prosedding_2010_UB_Penyediaan Energi Listik.pdf Download (13MB) |
|
Text
PENYEDIAAN_ENERGI_LISTRIK_YANG_RAMAH_LINGKUNGAN_DI.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kebijakan energi nasional secara umum lebih bertumpu pada energi yang berasal dari fosil, terutama bahan bakar minyak (BBM). Khusus tentang penyediaan energi listrik dari kapasitas PLN yang terpasang, sebesar 72,85% energi dihasilkan dari bahan bakar fosil yang terdiri: 28,58% berasal dari pembangkit berbahan bakar gas, 25,28% minyak bumi, dan 18,99% batubara. Sedangkan tenaga listrik yang dihasilkan oleh tenaga air sebesar 11,96%, dan yang dihasilkan oleh panas bumi sebesar 1,51%. Harga BBM pernah mencapai antara 100 dollar AS per barel berdampak terhadap semakin mahalnya biaya penyediaan tenaga listrik nasional. Kondisi ini dipersulit lagi dengan kemampuan negara untuk menanggung subsidi semakin menurun, sehingga TDL selalu mengalami kenaikan secara signifikan. Keadaan ini diperparah lagi dengan perilaku pengusaha yang mematikan generator listriknya pada saat beban puncak. Masalah ini ditambah dengan semakin tuanya pembangkit milik PLN yang berdampak terhadap terjadinya krisis tenaga listrik pada saat beban puncak. Dampak penggunaan energi fosil salah satunya adalah menghasilkan gas buang yang cukup besar, misalnya setiap kWh energi listrik yang diproduksi oleh energi fosil menghasilkan polutan yang dibuang ke udara 974 gram CO2, 962 miligram S02, dan 700 miligram NOx. Pada tahun 2012 diperkirakan produksi energi listrik di Indonesia diperkirakan mencapai 192,590 GWh, dimana 172,360 GWh listrik yang diproduksi menggunakan energi fosil. Jumlah ini mengakibatkan terjadi pelepasan 168 juta ton CO2, 159, 6 ribu ton SO2 serta 120,7 ribu ton NOx ke udara. Berdasarkan latar belakang tersebut diperlukan kajian pembangkit listrik yang sesuai digunakan di Jawa-Timur. Kajian ini dilakukan berdasarkan tinjauan dari berbagai informasi sebagai bahan rujukan, untuk kemudian menghasilkan mengenai pembangkit yang sesuai untuk digunakan di Jawa-Timur. Adapun variabel yang akan dipakai sebagai indikator evaluasi adalah aspek ekonomis, teknis, dan ekologi atau lingkungan. Dari variabel tersebut, maka pembangkit yang paling relevan untuk konteks Jawa-Timur adalah Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Energi Angin, Energi Panas Bumi, Energi Nuklir, Ekologi, Ekonomi |
Subjects: | Technology |
Divisions: | Faculty of Engineering > Bachelor of Electrical Engineering |
Depositing User: | Perpus Ubhara Surabaya |
Date Deposited: | 18 Oct 2022 07:25 |
Last Modified: | 21 Oct 2022 04:07 |
URI: | http://eprints.ubhara.ac.id/id/eprint/1446 |
Actions (login required)
View Item |