KONSTRUKSI PEMBERDAYAAN WISATA ALAM MELALUI “MARKETPLACE ONLINE” BERBASIS BRAND STRATEGY UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI 4.0 di DAERAH TERTINGGAL WILAYAH PESISIR JAWA TIMUR

Soehardjoepri, Soehardjoepri and Balafif, Mohammad and Widyastuti, Anak Agung Sagung Alit and Widiana, M. Erma (2021) KONSTRUKSI PEMBERDAYAAN WISATA ALAM MELALUI “MARKETPLACE ONLINE” BERBASIS BRAND STRATEGY UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI 4.0 di DAERAH TERTINGGAL WILAYAH PESISIR JAWA TIMUR. [Image]

[img] Text
POSTER BSWA(1).pdf

Download (242kB)

Abstract

Konteks pemasaran sebuah daerah, kota, dan negara telah menjadi suatu hal yang sangat dinamis, kompetitif, dan banyak dibicarakan akhir akhir ini. Kota, daerah, dan negara menyadari bahwa perlunya brand strategy yang akan memberikan banyak keuntungan dan manfaat bagi daerah itu sendiri. Dengan diberlakukannya MEA pada awal tahun 2016 beberapa waktu lalu, menjadikan pemerintah memiliki peranan yang sangat strategis dalam menciptakan nilai (value), dan juga daya saing kota di tengah ekonomi global. Luasnya kawasan pesisir yang ada di Indonesia berpengaruh terhadap tingkat kehidupan sosial ekonomi masyarakat. permasalahan kemiskinan, kesenjangan sosial, kelangkaan sumberdaya perikanan, konflik sosial antar kelompok pengrajin ikan laut dan kerusakan ekosistem. Kriteria daerah tertinggal: perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibiltas dan karakteristik daerah{1}. Sesuai peraturan presiden nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019 di Jawa Timur adalah: 1.Kab. Bondowoso; 2. Kab. Situbondo; 3. Kab. Bangkalan; 4. Kab. Sampang. Dalam memacu pertumbuhan suatu wilayah atau negara sangat tergantung dari keunggulan atau daya saing sektor-sektor ekonomi wilayahnya. Sektor basis yang menjadi penentu utama dalam memicu pertumbuhan perekonomian suatu wilayah atau negara, juga terdapat keunggulan kompetitif yang dimiliki setiap sektor. Hal ini dijelaskan dalam teori daya saing yang merupakan salah satu kriteria untuk menentukan keberhasilan dan pencapaian sebuah tujuan yang lebih baik dalam peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi. Pendekatan yang sering digunakan untuk mengukur daya saing salah satu indikatornya yaitu keunggulan kompetitif, yang merupakan kemampuan suatu daerah untuk memasarkan produknya ke luar daerahnya{2}. Pembangunan yang merata perlu dilakukan terlebih bagi masyarakat di daerah tertinggal obyek penelitian yaitu Bangkalan dan Situbondo, yang berada di daerah pesisir. Mereka termasuk agent of development yang paling reaktif terhadap perubahan lingkungan. Sayangnya tempat wisata alam daerah tertinggal tersebut masih belum banyak yang mengunjungi karena status kota Situbondo dan Bangkalan bukan kota wisata. Hal ini terdengar seperti sebuah kekurangan namun bagi wisatawan merupakan hal yang sangat menarik{3}.

Item Type: Image
Additional Information: Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, tentang Penerima Pengabdian Pendanaan penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tahun Anggaran 2021 Nomor Kontrak Induk:3/E1/KP.PTNBH/2021, tanggal8 Maret2021 | Kontrak Turunan: Nomor Kontrak Peneliti : 982/PKS/ITS/2021, tanggal 10 Maret 2021
Divisions: Faculty of Economic & Business > Bachelor of Management & Business
Depositing User: Perpus Ubhara Surabaya
Date Deposited: 16 Nov 2021 04:53
Last Modified: 16 Nov 2021 05:00
URI: http://eprints.ubhara.ac.id/id/eprint/933

Actions (login required)

View Item View Item