PENERAPAN DIVERSI TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN ANAK PADA TAHAP PENYIDIKAN DI KEPOLISIAN RESOR KOTASIDOARJO

HERIYANTO, MUHAMMAD RENDI (2023) PENERAPAN DIVERSI TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN ANAK PADA TAHAP PENYIDIKAN DI KEPOLISIAN RESOR KOTASIDOARJO. Skripsi thesis, Universitas Bhayangkara Surabaya.

[img] Text
Skripsi Setelah Revisi Sabilal Rasyad .pdf

Download (2MB)

Abstract

Salah satu hak anak yang menjadi pelaku tindak pidana pencurian adalah mendapatkan diversi. Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. Diversi diberlakukan terhadap anak yang telah berumur 12 tahun tetapi belum berumur 18 tahun atau telah berumur 12 tahun meskipun pernah kawin tetapi belum berumur 18 tahun, diancam dengan pidana penjara dibawah 7 tahun dan bukan merupakan pengulangan tindak pidana. Kepolisian selaku penyidik diberi wewenang untuk melakukan diversi dikarenakan kedudukan Kepolisian sebagai lembaga penegak hukum yang pertama dan langsung bersinggungan dengan masyarakat. Tindak pidana pencurian yang dilakukan anak diwilayah hukum Polresta Sidoarjo dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ada 8 kasus dan hanya 1 kasus anak yang melakukan tindak pidana pencurian selesai melalui proses diversi dan selebihnya harus gagal. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan diversi terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan anak pada tahap penyidikan di Kepolisian Resor Kota Sidoarjo dan apa hambatan yang dihadapi oleh penyidik Kepolisian Resor Kota Sidoarjo dalam penerapan diversi terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum sosiologis, yaitu penelitian dengan cara survei untuk mendapatkan data primer dan sekunder. Sifat penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan tentang penerapan diversi pada tahap penyidikan dan hambatan yang dihadapi di Polresta Sidoarjo. Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara kebeberapa responden, yaitu: Kasat Reskrim, Kanit PPA, Penyidik PPA, Kasubsi BKA Bapas Kelas II, dan anak pelaku pencurian. Dari hasil penelitian yang penulis dapatkan, penerapan diversi terhadap tindakpidana pencurian yang dilakukan anak oleh penyidik Polresta Sidoarjo sudah sesuaidengan Undang-undang Nomor 11 tahun 12 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, yaitu dengan melibatkan para pihak terkait mulai dari korban, pelaku, orang tua korban dan pelaku, Pekerja Sosial Profesional, hingga Balai Pemasyarakatan, kendati demikian penerapan diversi di Polresta Sidoarjo belum berjalan secara maksimal, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir hanya satu kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan anak selesai melalui proses diversi. Adapun yang menjadi hambatan Penyidik Polresta Sidoarjo dalam penerapan diversi adalah kurangnya personil Polri yang terlatih dalam penanganan perkara anak, korban tidak mau memaafkan pelaku, rendahnya pemahaman masyarakat tentang diversi, kurangnya waktu yang diberikan dalam pelaksanaan diversi, sarana dan prasarana.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Wisuda 2023
Uncontrolled Keywords: Diversi, Keadilan Restoratif, Pencurian, Anak, Penyidik
Subjects: HP Public Administrations
Divisions: Faculty of Law > Bachelor of Law > S1 Hukum
Depositing User: Perpus Ubhara Surabaya
Date Deposited: 19 Sep 2024 03:28
Last Modified: 19 Sep 2024 03:28
URI: http://eprints.ubhara.ac.id/id/eprint/2689

Actions (login required)

View Item View Item